Mengucapkanalhamdulillah sebagai rasa syukur kepada Allah Swt. Berbuat yang lebih baik. Meninggalkan perbuatan yang buruk. Melakukan perbuatan yang baik kepada sesama. Bersedekah kepada orang lain yang tidak mendapatkan nikmat. Menggunakan nikmat untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt. Latihan Soal Pelajaran 10. Kamu bisa mengasah Kalaudipikir-pikir, kutipan ini ada benarnya juga. Dengan membuang-buang waktu, maka kamu akan kehilangan kesempatan yang mungkin saja tidak hanya mendatangkan banyak uang atau keuntungan, tetapi juga kesempatan untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Baca juga: Kata-Kata Bijak tentang Perbedaan yang Patut untuk Dijadikan Bahan Renungan. 16. Jikaseseorang telah menjaga Allah dengan menjaga hak, perintah, dan larangan-Nya, maka konsekuensinya Allah akan mengganti dengan yang lebih baik. Yaitu, “Niscaya Allah akan menjagamu.” Orang yang bersedia untuk menjaga Allah maka Allah akan membalasnya dengan penjagaan pula, bahkan penjagaan Allah tentu lebih baik. Artinya "Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. - Ketika seseorang merasakan kehilangan sesuatu dalam hidupnya, merasa sedih itu pasti. Tapi alangkah indahnya kejadian tersebut dijadikan pembelajaran untuk kita berpikir. Bahwa sebenarnya Allah SWT itu tahu mana yang terbaik untuk kita, karena jika itu baik menurut kita, belum tentu baik menurut Allah. Mungkin ada banyak hal didalam hidupmu yang hilang. Dan menurutmu kamu telah kehilangan sesuatu yang sangat berharga didalam hidupmu. Seolah-olah tidak akan lagi mendapatkan penggantinya dan tidak ada yang lebih baik darinya. Padahal saat kamu kehilangan dan pada saat Allah mengambil sesuatu yang sangat berharga d dalam hidupmu, tak lain semua itu hanya cara Allah agar kamu mendapatkan yang lebih baik lagi. Baca Juga Kunjungi Masjid Hazrat Imam, Sadiaga Minta Otoritas Setempat Bangun Prasasti Bung Karno ke Uzbekistan Sedangkan Allah mengambilnya dengan alasan karena Allah telah menyiapkan sesuatu yang lebih baik dari yang Allah ambil darimu. Allah telah mempersiapkan sesuatu yang jauh lebih baik dari yang hilang darimu. Jika kamu kehilangan sesuatu yang menurutmu sangat berharga. Ketika Allah mengambil sesuatu dari hidupmu yang menurutmu begitu penting. Maka jangan pernah berpikir bahwa Allah tidak menyayangimu dengan mengambil sesuatu yang sangat berharga untukmu. Terkadang Allah hilangkan sesuatu yang kita sayang, karena Allah sedang menggantikan sesuatu yang lebih indah untuk kita.*** Terkini Home » Mutiara Hadits » Allah Akan Mengganti Dengan Lebih Baik Allah akan mengganti dengan yang lebih baik. Terdapat “hadits” yang cukup populer dengan redaksi, مَنْ تَرَكَ شَيْئًا للهِ عَوَّضَهُ اللهُ خَيْرًا مِنْه “Setiap orang yang meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya akan diganti dengan yang lebih baik.” Komentar kami Hadits ini lemah dan redaksi tersebut bukanlah lafadz dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam meskipun diyakini sebagian orang sebagai hadits Nabi. Redaksi yang shahih dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam dengan makna yang sama berasal dari sahabat Abu Qatadah dan Abu Duhama, mereka berkata, أتينا على رجل من أهل البادية، وقلنا هل سمعت من رسول الله – صلى الله عليه وسلم – شيئًا، قال سمعته يقول إنك لن تدع شيئا لله عز وجل إلا بدلك الله به ما هو خير لك منه “Seorang pria Badui mendatangi kami dan bertanya, Pernahkan kalian mendengar sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam?” Maka Abu Qatadah/Abu Dijamah menjawab Tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena Allah melainkan Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik untukmu’.” Al-Haitsami dalam Majma’ az-Zawaaid 10/296 menyatakan hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dengan sejumlah sanad dan rijalnya adalah rijal ash-Shahih. Al-Albani dalam as-Silsilah adh-Dha’iifah 1/62 mengatakan sanad hadits ini shahih sesuai dengan kriteria Muslim. Wallahu ta’ala a’lam. Semoga bermanfaat. Artikel [artikel number=4 tag=”hadist”] Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah seorang hamba yang ditimpa musibah mengucapkan, “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, ya Allah berilah aku pahala dalam musibahku ini dan gantilah untukku dengan sesuatu yang lebih baik,” kecuali Allah akan memberikan pahala dalam musibahnya dan akan memberikan kepadanya ganti yang lebih baik.” HR. Ahmad 3/27 Hilangnya kesabaran dan sikap berserah diri adalah lebih besar dan lebih berbahaya daripada musibah itu sendiri. Karena hilangnya kesabaran akan menyebabkan hilangnya keutamaan berupa kesejahtaraan, rahmat dan hidayah yang Allah subhanahu wata’ala kumpulkan tiga hal itu dalam sikap sabar dan istirja’ mengembalikan urusan kepada Allah. Kehidupan dunia tidak lain adalah ibarat kembangnya tidur atau bayang-bayang yang pasti lenyap. Jika dunia mampu membuat orang tersenyum sesaat maka dia mampu mendatangkan tangisan yang panjang. Jika ia membuat bahagia dalam sehari maka ia pun membuat duka sepanjang tahun. Kalau hari ini memberikan sedikit maka suatu saat akan menahan dalam waktu yang lama. Tidaklah suatu rumah dipenuhi dengan keceriaan kecuali suatu saat akan dipenuhi pula dengan duka. Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu berkata, “Pada setiap kegembiraan ada duka, dan tidak ada satu rumah pun yang penuh dengan kebahagiaan kecuali akan dipenuhi pula dengan kesedihan. Berkata pula Ibnu Sirin, “Tidak akan pernah ada senyum melulu, kecuali setelahnya pasti akan ada tangisan.” Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya, “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” QS. al-Baqarah155-157 Marilah kita menyucikan jiwa kita! Karena siapa yang mau menyucikan jiwanya, maka jaminan Allah atas dirinya adalah menjadi penghuni surga yang didambakan oleh setiap hamba-hamba-Nya, sebagaimana firman-Nya, “Dan siapa saja yang mendatangi-Nya dalam keadaan beriman, dan bersungguh-sungguh melakukan amal-amal shalih, maka mereka memperoleh derajat yang tinggi mulia; yaitu surga Adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya dan itu adalah balasan bagi orang yang membersihkan dirinya dari kekufuran, kemusyrikan dan kemaksiatan” . QS. Thahâ/2075-76. Allah Maha Besar dan Maha Mengetahui, ya itulah sifat Allah yang cocok untuk menggambarkan topik ini. Berbicara tentang nikmat, Allah tidaklah mengambil dari hambaNya kecuali Allah akan menyiapkan pengganti yang lebih baik selama hambaNya senantiasa bersabar dalam segala macam cobaan. Menurut Prof Dr. Mutawalli Assya’rawi, seorang salah satu ulama terkemuka, mengatakan “Jika Allah mengambil darimu sesuatu yang tidak pernah engkau sangka kehilangannya, maka Allah akan memberimu sesuatu yang tidak pernah engkau sangka akan memilikinya.” Sungguh Maha Besar Allah SWT, ketika Ummu Salamah ketika suami yang dicintai wafat ia mengucapkan kalimat Istirja’ Innalillahi wa Innailahi Raji’un Artinya “Sesungguhnya kita milik Allah, dan dan sesungguhnya kepadanyalah kita akan kembali.” Berikut ini ada sebuah kisah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya “Tidaklah seorang Muslim yang tertimpa musibah, lalu Ia mengucapkan apa yang diperintahkan Allah, Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepadaNya. Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibahku ini, dan gantikanlah untukku sesuatu yang lebih baik darinya, melainkan Allah akan memberi ganti yang lebih baik. Lalu, Ummu Salamah berkata, “Ketika Abu Salamah meninggal dunia, aku berkata, Siapakah orang Islam yang lebih baik dari Abu Salamah, penghuni rumah yang pertama kali hijrah kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam?’ Lalu aku mengucapkan doa tersebut, maka Allah menggantikan untukku Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sebagai suami.” Cerita lainnya dari Abu Thalhah yang anaknya wafat saat ia pergi berjuang, lalu Allah menggantinya dengan 9 anak yang hafal Al-Qur’an. Maka, dapat disimpulkan bahwa jadikanlah harta di tangan bukan di hati, agar ketika ia hilang dari kita, maka tidak akan sakit hati. Pribadi yang zuhud cinta akhirat tidak bergembira karena hartanya bertambah dan tidak bersedih bila hartanya berkurang. Subhanallah...

allah akan mengganti yang lebih baik